Tuesday, April 26, 2016

Penggunaan Shrilk Sebagai Alternatif Bioplastik Terkuat di Dunia

Butuh gadget baru?

Plastik selalu menjadi sumber kegunaan sekaligus menjadi masalah bagi masyarakat. Hal ini disebabkan oleh karena bahan material ini biasanya digunakan untuk membawa keperluan manusia hingga menjadi tempat sampah sementara juga. 

Karena kegunaannya yang banyak, maka dari itu banyak sekali plastik yang diproduksi setiap harinya. Yang mengakibatkan pada bertumpuknya sampah-sampah plastik di berbagai tempat. Apalagi yang membuat plastik menjadi “musuh:” masyarakat adalah karena bahan material ini baru akan lebur dengan jangka waktu yang sangat lama (mencapai ratusan tahun).

Karena kegunaannya yang banyak, dan tingkat permintaannya yang selalu besar. Maka dari itu banyak sekali plastik yang diproduksi setiap harinya. Yang mengakibatkan pada bertumpuknya sampah-sampah plastik di berbagai tempat. Apalagi yang membuat plastik menjadi musuh bagi orang banyak adalah sifatnya yang sangat sulit terurai. Membutuhkan waktu ratusan tahun untuk dapat mengurai plastik.

Pemanfaatan dari Shrilk ini banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pada replika balon botol, atau juga untuk balon pantai yang biasa digunakan dalam permainan maupun olahraga di pantai. Untuk bahan plastik lainnya ada juga cable ties sebagai bagian dari perlengkapan keamanan permainan balon pantai.

Para ilmuwan saat ini tidak hanya mencari referensi melalui tumbuh-tumbuhan yang biasanya dijadikan bahan penelitian tetapi saat ini mereka juga sudah mulai mencoba melakukan penelitian melalui binatang. Selain dari udang, para ilmuwan baru-baru ini melakukan penelitian terhadap serangga.


Baru-baru ini para ilmuwan di Wyss Institute for Biologically Inspired Engineering di Harvard University telah berhasil menemukan sebuah material bioplastik yang sangat kuat. Bahannya tidak berasal dari senyawa-senyaawa kimiawi namun berasal dari laba-laba dan udang. Bagian yang diambil sebagai bahan dasar pembuatan bioplastik ini adalah benang dan cangkang udang. Kedua bahan material inilah mengandung fibro protein yang mampu bertahan terhadap reaksi kimiawi. Bahan material yang satu ini dianggap memiliki daya tahan yang sangat tinggi sesuai dengan kebutuhannya.

Menurut para ilmuwan yang bekerja disana mengatakan bahwa material bioplastik yang berhasil mereka ciptakan memiliki kekuatan dan ketangguhan yang sangat baik dan layak disejajarkan dengan aluminium alloy. Bahkan berat Shrilk juga lebih ringan jika dibandingkan dengan aluminium alloy. 

Perbandingannya mencapai separuh berat alumunium alloy. Yang menjadi poin positif dari penemuan ini adalah walaupun Shrilk memiliki kekuatan yang sama dengan alumunium alloy tetapi Shrilk mempunyai kelebihan lain yaitu sifatnya yang lebih elastis. Kelenturan yang dimiliki oleh Shrilk didapatkan hanya dengan proses pengaturan kadar air saat pencampuran bahan material Shrilk dilakukan. Shrilk Adalah Alternatif Bioplastik Terkuat di Dunia.

Tidak hanya untuk keperluan sebagai bahan dasar bioplastik, material baru tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk aplikasi dalam bidang kesehatan, seperti benang yang umum digunakan untuk menjahit luka, tetapi memiliki kekuatan yang jauh lebih besar, serta penutup luka untuk memberikan kulit beregenerasi kembali.

Source : http://dariplastik.com/shrilk-adalah-alternatif-bioplastik-terkuat/

No comments:

Post a Comment